Awan 'pekat' kini sedang menaungi Research in Motion (RIM) pasca pengumuman pendapatan yang diperolehnya pada Q3 tahun ini.
Dalam laporan pendapatannya itu vendor ponsel asal Kanada tersebut meraup pendapatan sekitar 5.2 miliar dollar, meleset dari target awal yang dipatok sebesar 5,6 miliar dolar. Pendapatan yang diperoleh RIM itu juga menurun, dibanding pendapatan dalam periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 5,5 miliar dolar.
Meski meleset dari proyeksi awal dan menurut dibanding tahun lalu, pendapatan yang dibukukan RIM kali ini terbilang cukup lumayan.
Laba bersih yang berhasil diraup RIM dari total pendapatannya itu mencapai 265 juta dollar yang disokong oleh penjualan 14,1 juta unit ponsel BlackBerry. RIM mengklaim jumlah konsumennya kini mencapai 75 juta, naik sekitar 35% dibanding tahun lalu.
Penurunan laba yang diperoleh RIM terbilang sangat drastis yakni sekitar 71%, mengingat pada periode yang sama tahun lalu pihak RIM mampu meraup laba hingga 911 juta dolar.
Walau tak sebesar tahun lalu, penjualan smartphone RIM terbilang masih bisa menguntungkan. Lantas apa yang menyebabkan melesetnya target pendapatan RIM?
Jawabannya tidak lain adalah buruknya penjualan komputer tablet BlackBerry PlayBook. Seperti dikutip PULSAonline via engadget dilaporkan bahwa dalam Q3 2011 ini, penjualan PlayBook hanya mencapai 150 ribu unit. Alhasil perangkat tablet itu lebih banyak menumpuk di gudang dan menimbulkan kerugian sangat besar, yakni mencapai 485 juta dolar.
Kabar tak sedap yang menimpa RIM ini pun akhirnya ditanggapi miring di pasar saham. Sebagaimana dilansir techradar, disebutkan bahwa saham RIM turun sekitar 6% di lantai bursa Wall Street.
Dengan kondisi yang dialaminya saat ini, RIM berjanji untuk berupaya sekeras mungkin untuk memulihkan kondisi perusahaan, salah satunya adalah dengan menghadirkan ponsel BlackBerry dengan OS terbaru BlackBerry 10.
0 komentar:
Posting Komentar